tentang nyeri perut apendisitis
#1
Wink 
Assalamualaikum,maafnya Cuma memberikan penjelasan tentang nyeri perut yg berupa apendisitis
NYERI PERUT
MODUL PENCERNAAN

STEP 7

1. Mengapa nyeri hebat diperut kanan bawah sejak 1 hari ,organ apa saja yg terkena?
Letak Organ
Abdomen kanan atas Kandung epedu, hati, duodenum, pancreas, kolon, paru, miokard
Epigastium Lambung, pancreas, duodenum, paru, kolon
Abdomen kiri atas Limpa, kolon, ginjal, pancreas, paru
Abdomen kanan bawah Apendiks, adneksa, sekum, ileum, ureter
Abdomen kiri bawah Kolon, adneksa, ureter
Suprapubik Buli-buli, uterus, usus halus
Periumbilikal Usus halus
Pinggang/punggung Aorta, pancreas, ginjal
Bahu diafragma


Organ atau Struktur Saraf Tingkat persarafan
Bagian tengah diafragma n. frenikus C 3-5
Tepi diafragma, lambung, pankreas, kandung empedu, usus halus Pleksus seliakus Th 6-9
Appendix, kolon proksimal dan organ panggul Pleksus mesenterikus Th 10-11
Kolon distal, rectum, ginjal, ureter dan testis n. splanknikus caudal Th 11 - L 1
Buli-buli, rectosigmoid Pleksus hipogastrikus S 2-4

Anatomi
 Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm dan berpangkal di sekum.
 Lumen sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal.
 Gejala klinik apendisitis ditentukan dari letak apendiks
 Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n. vagus yang mengikuti a. mesenterika superior dan a.apendikularis
 Persarafan simpatis berasal dari n. torakalis X, karena itu nyeri visceral pada apendisitis bermula dari umbilikus
 Bila peradangan telah sampai peritonium parietal nyeri dapat terlokalisir di reg lumbal dextra/bahkan menyebar di seluruh abdomen
Fisiologis
 Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari
 Lendir secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum, hambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya berperan pada patogenesis apendiks.
 Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang terdapat disepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA.
 IgA sebagai protektif dalam mencegah infeksi.
 Jumlah jaringan limfoid di apendiks sangat sedikit

Buku Ajar Ilmu Bedah

2. Apa hubungannya kondisi mual muntah panas badan dgn nyeri perut kanan bawah ?
Panas badan
Gangren jaringan di sekitar appendix vermiformis  inflamasi ; invasi bakteri  infeksi  inflamasi menghebat  kenaikan jumlah pirogen eksogen dan endogen dalam darah  demam
MUAL MUNTAH
Karena iritasi  antiperistaltik  regurgitasi makanan  muntah




3. Mengapa Ku lemah,tekanan darah rendah, nadi meningkat akral dingin ?
Tanda2 syok hipovolemik:
- Lemah : kurangnya nutrisi dari saluran cerna ke jaringan

- Akral dingin  perfusi yang tidak tercukupi hingga ujung ekstremitas
- BP rendah  berkurangnya volume darah menyebabkan tekanan ke dinding arteri rendah; resistensi vaskuler menurun
- HR tinggi  penyesuaian ; kompensasi dari saraf simpatis yang dipicu kemoreseptor dan baroreseptor untuk menyesuaikan perfusi jaringan (mencoba memperbaikinya)

4. Mengapa minum obat magg dan pengurang rasa nyeri berkurang ,kemudian timbul lagi ?
a. Jika sakitnya karena infeksi, seharusnya diberikan antibiotic, tapi hanya diberi obat simptomatik
b. Pengobatan batuk ada 2 cara :
 Pengobatan Spesifik
Yaitu untuk menyembuhkan penyakit yang mendasari, misal Antibiotik untuk infeksi paru, TBC,dll.
 Pengobatan Simptomatik
Yaitu untuk menghilangkan gejala penyakit

5. Pemeriksaan penunjang ?
Laboratorium :
a. Darah rutin : Lekositosis dengan pergeseran kekiri
b. Urin rutin : mungkin terjadi sedimen lekosit
c. Radiologis : tidak khas, mungkin ada perkapuran atau udara bebas bila sudah terjadi perforasi.
d. Ultrasonografi : tidak khas, kadang-kadang dapat dilihat appendix yang edematus atau tanda-tanda tidak langsung berupa pembesaran kelenjar mesenterium.
e. Barium enema
f. CT-Scan
g. Laparoscopy
ILMU PENYAKIT DALAM, harrison

6. DD
APPENDISITIS


• Definisi
Penyakit akut atau gawat abdomen tersering yang terjadi akibat peradangan pada apendiks oleh beberapa sebab yang mengenai pada seluruh lapisan dindingnya.
Buku Ajar Ilmu Bedah . R Samsuhidajat Dan Wim De Jong

• Etiologi
a. Obstruksi lumen yang biasanya disebabkan karena oleh fekalit(feses yang mengeras)
b. Penyumbatan sekret mukus yang mengkibatkan karena pembengkakan infeksi dan ulserasi
c. Peningkatan tekanan intraluminal yang mengakibatkan okulasi arteria terminalis apendikularis
(Patofisiologi silvia,hal 448 )
• Factor Resiko
Usia dewasa muda
Laki2
Diet rendah serat
Hereditary
Riwayat infeksi GIT sebelumnya
http://www.medindia.net/patients/patient...s_risk.htm

• Klasifikasi
• Berdasar waktu
Kronik  disebut kronik jika :
• Riwayat nyeri perut kanan bawah > 2minggu
• Radang kronik apendiks tampak secara makroskopis ataupun mikroskopis
Gamabaran mikroskopis berupa : fibrosis menyeluruh pada dinding apendiks, sumbatan parsial atau total pada lumen, adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, infiltrate sel inflamasi
• Keluhan menghilang setelah apendiktomi
Rekuren  disebut rekuren jika :
• Jika ada riwayat nyeri berulang diperut kanan bawah yang mendorong dilakukan apendektomi
• Hasil patologi menunjukan gambaran radang
• Kelainan ini terjadi ketika apendisitis akut pertama kali sembuh spontan Namun apendiks tidak kembali ke bentuk asal akibat terjadi fibrosis dan jaringan parut  sehingga rekuren
Akut  datang dengan serangan akut

• Berdasar sifat  lihat patofisiologi
Apendisitis akut fokal (akut dini)
Apendisitis supuratif akut
Apendisitis gangrenosa
Apendisitis perforasi (perforate)
Apendisitis infiltrate
Buku Ajar Ilmu Bedah . R Samsuhidajat Dan Wim De Jong

• Pathogenesis
Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma.
Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intraluminal. Tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat aliran limfe, yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yg ditandai oleh nyeri epigastrium.
Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat, sehingga menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri akan menembus dinding. Peradangann yang timbul meluas dan mengenai peritonium setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuratif akut
Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yg diikuti dengan gangren. Stadium ini disebut dengan apendisitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis perforasi.
Bila semua proses ini berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu masa lokal yang disebut infiltrat apendikularis. Peradangan apendiks tersebut dapat menjadi abses atau menghilang
Pada anak2, karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis, keadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yg masih kurang memudahkan terjadinya perforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada ganguan pembuluh darah
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh dengan sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut. Jaringan ini menyebabkan terjadinya perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan tersebut dapat kembali menimbulkan keluhan pada perut kanan bawah. Pada suatu saat organ ini dapat mengalami peradangan kembali dan dinyatakan mengalami eksaserbasi.

Mansjoer, Arif et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran ed III jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius

• Infeksi
Infeksi

Hyperplasia

Sumbatan tidak menyumbat

apendisitis remisi spontan

Gangrene tanda infeksi reda

Perforasi sisa berupa jaringan parut

Adhesi

Apendisitis kronik


• Fekalit
Fekalit

Peningkatan tek. Intralumen menutup serat dalam
Caecum lumen apendiks

Penekanan apendiks serat tertahan dalam apendiks

Peningkatan tek. Intralumen apendiks

Oklusi menyebabkan nekrosis

Memacu proses inflamasi

Apendisitis

• E. hystolitica
Pajanan

Erosi mukosa

Jejas lumen

Inflamasi

Apendisitis
Buku Bedah Seri Catatan Kuliah FK UNDIP

• Patofisiologi

Obstruksi

Akumulasi mucus

Tek. Intralumen meningkat

Distensi lumen

Translokasi bakteri ke apendiks

Inflamasi dinding apendiks

Thrombosis local

Gangren

Perforasi


Omentum dan usus bergerak ke apendiks membentuk massa

Buku Ajar Ilmu Bedah . R Samsuhidajat Dan Wim De Jong

Appendicitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis peradangan sebelumnya, atau neoplasma.
Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan, sehingga terjadi peningkatan tekanan intralumen yang menyebabkan penghambatan aliran limfe. edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa terjadi akibat hal tersebut.
Bila proses tersebut terus berlanjut mengakibatkan obstruksi vena, edema bertambah dan bakteri menembus dinding sehingga peradangan makin meluas keperitoneum setempat. Keadaan ini disebut apendicitis supuratif akut.
Bila terjadi sumbatan aliran arteri akan terjadi infark dinding appendix yang diikuti dengan ganggren. Stadium ini disebut dengan appendicitis gangrenosa. Bila dinding pecah disebut appendicitis perforasi.
(kapita selekta kedokteran jilid II edisi 3 )


• Manifestasi klinis

Gejala awal : nyeri atau rasa tidak enak disekitar umbilicus yang berlangsung 1-2 hari. Dalam beberapa jam nyeri geser ke kuadran kanan bawah disertai anoreksia, mual, muntah.
Nyeri tekan disekitar titik McBurney
Demam ringan, leukositosis sedang
Jika terjadi rupture appendiks, ada tanda perforasi, nyeri, nyeri tekan , dan spasme
Dapat hilang rasa nyeri dramatis yang sifatnya sementara.
Wilson, Lorraine M. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit
o Tanda awal :
 Nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan anoreksi
o Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik McBurney :
 Nyeri tekan
 Nyeri lepas
 Defans muskuler
o Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung :
 Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri ( Rovsing )
 Nyeri kanan bawah bila tekanan disebelah kiri dilepaskan ( Blumberg )
 Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak, seperti nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan
Sumber : Wim de Jong, R. Sjamsuhidajat. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed. 2. EGC


• Diagnosis

ANAMNESIS
1. Sakit perut mulai sekitar pusat yang berpindah ke perut kanan bawah
2. Sakit tidak menjalar ke pinggang
3. Buang air kecil tidak terganggu
4. Hampir selalu disertai mual dan muntah
5. Demam timbul setelah sakit perut

PEMERIKSAAN FISIK :
• Berjalan membungkuk sambil memegangi perut kanan bawah
• Bila diminta tidur akan mem-fleksikan tungkai pada sendi lutut dan sendi panggul
INSPEKSI :
• Perut tidak kembung
• Kulit tidak ada kelainan
• Tidak ada gambaran usus dan peristaltik usus

• AUSKULTASI :
Bising usus menurun
• Tidak terdengar bising aorta

PALPASI :
• Dimulai dari perut kiri bawah  kiri atas  kanan atas  kanan bawah
• Nyeri tekan titik Mc Burney
• Muscle guarding
• Nyeri lepas



PEMERIKSAAN TAMBAHAN :
• Iliopsoas sign  ekstensi otot iliopsoas  nyeri
• Rovsing’s sign  perkusi / tekanan pada perut kiri bawah  nyeri perut kanan bawah
• Obturator sign  endorotasi sendi panggul  nyeri
COLOK DUBUR
• Sphincter baik
• Ampulla melebar (karena peritonitis  paralitik)
• Nyeri tekan pada jam 9

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium :
h. Darah rutin : Lekositosis dengan pergeseran kekiri
i. Urin rutin : mungkin terjadi sedimen lekosit
j. Radiologis : tidak khas, mungkin ada perkapuran atau udara bebas bila sudah terjadi perforasi.
k. Ultrasonografi : tidak khas, kadang-kadang dapat dilihat appendix yang edematus atau tanda-tanda tidak langsung berupa pembesaran kelenjar mesenterium.
l. Barium enema
m. CT-Scan
n. Laparoscopy
ILMU PENYAKIT DALAM, harrison

• Penatalaksanaan

1. sebelum operasi
a. observasi
dalam 8-12 jam setelah timbul keluhan , tanda dan gejala seringkali masih belum jelas. Dalam hal ini observasi harus dilakukan dengan benar.pasien diminta melakukan tirah baring dan dipuasakan. Pemeriksaan abdomen dan rektal serta pemeriksaan darah ( leukosit dan hitung jenis ) diulang secara periodik.foto abdomen dan toraks tegak dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya penyulit lain.pada kebanyakan kasus , diagnosis ditegakkan dengan lokalisasi nyeri didaerah kanan bawah dalam 12 jam setelah timbul keluhan.
b. intubasi bila perlu
c. antibiotik
2. operasi appendektomi
3. pasca operasi
Perlu dilakukan observasi tanda2 vital untuk mengetahui terjadinya perdarahan di dalam, syok,hipertermia atau gangguan pernapasan. Angkat sonde lambung bila pasien telah sadar, sehingga aspirasi cairan lambung dapat dicegah.baringkan pasien dalam posisi fowler( setengah duduk ). Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak terjadi gangguan.selama itu pasien dipuasakan. Bila tindakan operasi lebih besar., misalnya pada perforasi atau peritonitis umum, puasa diteruskan sampai fungsi usus kembali normal.
Kemudian berikan minum mulai 15 ml/jam selama 4-5 jam lalu naikkan menjadi 30 ml/jam . keesokan harinya diberikan makanan saring dan hari berikutnya diberikan makanan lunak.
Satu hari pasca operasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak ditempat tidur selama 2 X 30 menit.pada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar.hari ketujuh jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang.
4. penatalaksanaan gawat darurat non ooperasi
Bila tidak ada fasilitas bedah, berikan penatalaksanaan seperti dalam peritonitis akut.dengan demikian gejala appendisitis akut akan mereda dan kemungkinan terjadinya komplikasi akan berkurang.
1. infus larutan garam fisiologis atau ringer lakatat
2. ampsilin 1g.i.v.+ metronidazol 1g.sup.diberikan 1 jam pra-bedah.
Bila pada opersi ternyata didapatkan apendiks yang sudah mengalami peforasi maka langsung dibuat pembiakan kuman dan tes kepekaan kuman terhadap antibiotik
Pasca bedah
1. infus diteruskan dengan komposisi 2 gram fisiologis dan 3 dekstrose 5% dalam 24 jam,sampai makan peroral dapat dimulai
2. bila bising usus mulai terdengar dapat mulai minum sedikit-sedikit (3 sendok makan)
3. bila faltus sudah terjadi dan perut tidak kembung maka makan cair dapat di mulai
4. fisoterapi dapat dimulai segera pasca bedah
5. pada apendisitis akut yang tak menaglami penyualt cukup diberikan antibotik proplaksis ampislin 1 gr.+ metronidazol 1gr.sup.waktu premedikasi
bila sudah mengalam penyulit septik(gangren/perforasi) diberikan antibotik
-ampislin 3x1 gr.intravena
-aminoglikosid 3x60 mg.intravena
-metronidazol 3x0,5 gr.intravena
Pedoman Dagnosa dan Terapi 1994 RSUD dr.Soetomo Surabaya. Kapita Selekta Kedokteran.

ada kodok teroret teroret dipinggir kali terorret teroret mencari makan teroret teroret setiap pagi teroret teroret

visit: http://warungiso.blogspot.com/

I was not smart or special but I was unix

#2
heheheh akhirnya om dokter bagi2 ilmu di mari.. bro ane dapet ide bagus.. om sebagai dokter pun bisa berkarya di dunia IT.. bagaimana klo ane buka sub-forum tanya-dokter .. yang nantinya di asuh sama om ?
FOLLOW @DutaLinux
for more question and sharing about security and Opensource only

#3
mantap ni om artikelnya.... Tongue..... dan saya setuju ama usul om zee...
Every Second, Every Minutes, Every Hours, Every Days Its Never End

#4
wah kalo nanti di buka sub forum tanya-dokter, gua minta resep pules tidur Big Grin
root@nosetrave:~# ./plagiat.sh
English motherfucker, do you speak it ?
root@nosetrave:~#


#5
Ini namanya "Penetrasi Jaringan Organ Manusia" Hahahaa
Ares TheHopeBuster
http://kurawa.id/ - Panglima Perangnya Indonesian BackTrack Team
Anarchy Penetration Testing!-,

#6
mantap om Big Grin
(01-13-2012, 08:49 AM)zee eichel Wrote: heheheh akhirnya om dokter bagi2 ilmu di mari.. bro ane dapet ide bagus.. om sebagai dokter pun bisa berkarya di dunia IT.. bagaimana klo ane buka sub-forum tanya-dokter .. yang nantinya di asuh sama om ?

boleh tuh, kebanyakan anak2 backtrack kan pada gk peduli kesehatan. kadang seharian gk peduli ama makan kalo udah asik ngoprek kompi. cuma di isi kopi sama rokok doank. suram Sad
[shcode=This_site_xss-ed]

#7
(01-13-2012, 08:49 AM)zee eichel Wrote: heheheh akhirnya om dokter bagi2 ilmu di mari.. bro ane dapet ide bagus.. om sebagai dokter pun bisa berkarya di dunia IT.. bagaimana klo ane buka sub-forum tanya-dokter .. yang nantinya di asuh sama om ?

waduh ilmu saya masih sedik pak,hehehhe
(01-13-2012, 01:49 PM)NoseTrave Wrote: wah kalo nanti di buka sub forum tanya-dokter, gua minta resep pules tidur Big Grin

di suntik eutanasia aja om,dijamin gak bakalan bangun lagi dah
(01-13-2012, 02:54 PM)koecroet Wrote: mantap om Big Grin
(01-13-2012, 08:49 AM)zee eichel Wrote: heheheh akhirnya om dokter bagi2 ilmu di mari.. bro ane dapet ide bagus.. om sebagai dokter pun bisa berkarya di dunia IT.. bagaimana klo ane buka sub-forum tanya-dokter .. yang nantinya di asuh sama om ?

boleh tuh, kebanyakan anak2 backtrack kan pada gk peduli kesehatan. kadang seharian gk peduli ama makan kalo udah asik ngoprek kompi. cuma di isi kopi sama rokok doank. suram Sad

wah itu kebiasaan yg buruk pak,mempercepat terkena jantung koroner dah
ada kodok teroret teroret dipinggir kali terorret teroret mencari makan teroret teroret setiap pagi teroret teroret

visit: http://warungiso.blogspot.com/

I was not smart or special but I was unix

#8
(01-17-2012, 10:43 PM)wine trochanter Wrote:
(01-13-2012, 01:49 PM)NoseTrave Wrote: wah kalo nanti di buka sub forum tanya-dokter, gua minta resep pules tidur Big Grin

di suntik eutanasia aja om,dijamin gak bakalan bangun lagi dah

jiakakakak....sapa juga yang mau tuh oomm Big Grin ane kagak dah, Tongue masih banyak cew yang belum ta pacarin ne,,,,Cool

████████████████████████████████████████████████████████████████████████
██████████████████████████████████████████████████████
██████████████████████████████████████






Users browsing this thread: 1 Guest(s)